Pada saat pemasangan keramik, ada beberapa faktor yang perlu ditetapkan untuk membantu mempersiapkan keramik yang benar dan tepat. Faktor tersebut menurut Gatut Susanta dalam bukunya Panduan Lengkap Membangun Rumah (Griya Kreasi, 2010) yaitu:
  • Tentukan jenis keramik yang dibutuhkan, apakah untuk lantai eksterior atau lantai interior. Jenis keramik yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tempat pemasangannya.
  • Tentukan luas pemukaan yang akan dilapisi keramik serta bahan pemasangannya.
  • Tentukan warna, ukuran dan motif keramik.
  • Tentukan metode atau cara pemasangan yang diinginkan, apakah open joint (nat lebar > 3mm) atau closed joint (nat kecil <3mm).
  • Tentukan pola pemasangan yang diinginkan, paralel atau diagonal. Pemasangan secara diagonal akan membutuhkan lebih banyak keramik karena banyaknya keramik yang dipotong pada tepi ruangan.
Gambar 1. Pola pemasangan keramik secara diagonal

Sekilas akan saya jelaskan mengenai masing-masing keuntungan cara pemasangan keramik dengan open joint (nat lebar) dan closed joint (nat kecil). Menurut Gatut Susanta (2010) keuntungan menggunakan nat lebar adalah:
  • Fleksibilitas lebih besar
  • Toleransi terhadap kemungkinan adanya perbedaan ukuran setiap keramik lebih baik.
  • Proses pengisian nat akan lebih mudah dan lebih merata.
  • Pemakaian flexible joint lebih hemat. Flexible joint berfungsi sebagai sarana untuk menetralisir tegangan jika terjadi pemuaian pada ubin keramik.
  • Pemasangan di garasi atau daerah basah lainnya sangat bagus karena tidak terlalu licin.
  • Jarang terjadi pengelupasan karena tempat pemuaiannya cukup.
Sementara keuntungan menggunakan nat kecil adalah:
  • Permukaan lantai akan rapi sehingga menampilkan kelas tersendiri karena pasti mutu pemasangannya baik.
  • Proses pengisian nat lebih cepat dan lebih efisien.
  • Kesan sambungan pada keramik dapat hilang, tetapi cepat mengelupas karena tidak ada tempat pemuaian.
Persiapan Pemasangan Keramik
Pertama-tama, pastikan lantai yang akan dipasang keramik sudah kuat dan rata untuk memastikan keramik yang terpasang tidak akan retak dan pecah nantinya. Pastikan juga dasar lantai ini tidak terdapat retakan atau serpihan. Bila ada, haluskan dan bersihkan lantai tersebut.
Berikutnya, ukurlah luas ruangan yang akan dipasang keramik. Jumlah keramik yang dibutuhkan sangat tergantung pada ukuran keramik dan pola pemasangannya. Semakin kecil ukuran keramik, jumlah keramik yang dibutuhkan  akan semakin besar. Sedangkan pola pemasangan secara diagonal akan menambah jumlah keramik yang harus dipotong untuk menyesuaikan tepi ruangan.
Sebaiknya dalam mempersiapkan keramik, Anda perlu membeli keramik dilebihkan sekitar 15% dari luas ruangan terukur bila memasang dengan pola paralel dan 25% bila memasang dengan pola diagonal. Selain itu kelebihan keramik diperlukan sebagai cadangan keramik bila diperlukan perbaikan lantai di masa mendatang. Perlu diketahui bahwa membeli keramik di waktu yang berbeda akan merupakan pekerjaan yang sulit sekali karena keramik yang ada mungkin sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrik yang bersangkutan atau bila masih diproduksi, keramik dengan kode seri berbeda bisa memiliki ukuran dan warna yang berbeda.
Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan (selain keramik) antara lain:
  1. Meteran
  2. Penggaris siku
  3. Sarung tangan
  4. Kacamata pengaman
  5. Palu karet
  6. Pemotong ubin atau tang ubin
  7. Benang ukur dan paku
  8. Pisau plamur
  9. Cetok
  10. Tile spacer
  11. Waterpas alumunium (bubble level)
  12. Spons
  13. Spidol/kapur
  14. Mortar sebagai perekat keramik
  15. Tile grout sebagai pengisi nat
Cara Pemasangan Keramik
1. Anda dapat memulainya dengan menemukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan dengan mengukur persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian tandai pertengahan garis yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan hal yang penting karena ini akan menentukan di mana Anda harus memasang keramik yang pertama dan berikutnya. (Lihat gambar berikut)

 2. Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ini ke salah satu dinding. (Lihat gambar berikut)

3. Aplikasikan mortar perekat keramik dengan cetok (bergerigi lebih baik) secara merata pada dasar lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas, cukup 3-4 ubin keramik, karena dikuatirkan perekat akan cepat mengering dan rekatannya pada keramik tidak bagus.

4. Tempatkan keramik di atasnya. Tekan keramik ke bawah dengan pelan dan ketok dengan palu karet sampai posisi ubin stabil. Pada saat mengetok keramik, pastikan Anda mengecek suara yang timbul. Bila terdapat suara dengung berarti ada perekat yang tidak merekat pada keramik. Segera angkat keramik tersebut dan lakukan perbaikan pengadukan perekat hingga merata dan tempelkan kembali keramik tersebut.

5.Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan teruskan pemasangan ubin berikutnya. (Lihat gambar berikut)

6. Gunakan waterpas alumunium (bubble level) untuk mengepaskan ketinggian keramik. Bila terlihat tidak merata permukaannya, Anda bisa menambah atau mengurangi mortar perekat keramik sampai rata.

7. Pada saat pemasangan hingga ujung baris, lakukanlah pengukuran keramik yang hendak dipotong dengan cara menempatkannya di atas keramik terakhir dan dengan memberi ruang untuk nat, tandai keramik dengan spidol untuk dipotong.

8. Ulangi langkah nomor 2 hingga 7 untuk baris keramik berikutnya dan dinding berikutnya.

9. Biarkan selama satu hari agar mortar perekat keramik mengering.
 
10. Lakukan pengisian nat dengan grout.  Grout merupakan mortar(semen) yang dipergunakan untuk mengisi kekosongan atau celah keramik.

11. Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah.